Bekasi – Dunia tengah berduka dengan wafatnya Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi dalam Gereja Katolik. Menurut berita yang telah tersiar, Paus wafat pada senin (21/04) pagi waktu Vatikan, tepat sehari setelah Hari Raya Paskah. Dirinya meninggal dunia akibat terkena stroke, setelah sebelumnya tengah dirawat sekitar lima minggu di Rumah Sakit Gemelli.
Paus Fransiskus telah menjabat sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik sejak dua belas tahun silam. Pada tanggal 13 Maret 2013, pria yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio ini pertama kali tampil hadapan publik untuk memberikan berkat Urbi et Orbi. Sejak saat itu, dirinya menyandang nama kepausan, Paus Fransiskus.
Paus dipilih melalui prosesi Papal Conclave atau dalam bahasa Indonesianya Konklaf Kepausan. Seperti namanya, dalam bahasa Latin “cum clave” yang berarti “dengan kunci”, prosesi pemilihan Paus ini dilangsungkan secara tertutup dan rahasia di Kapel Sistina. Prosesi ini diikuti oleh para Kardinal yang masih memegang haknya sebagai Elektor Kardinal.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Vatikan, Kardinal yang saat ini masih berhak untuk memilih dan dipilih sebagai Paus berjumlah 135 orang. Paus Fransiskus sendiri telah memilih Kardinal sejumlah 110 orang. Para Elektor Kardinal ini merupakan Kardinal yang masih memenuhi syarat, yaitu masih berusia di bawah 80 tahun.
Prosesi Konklaf diawali dengan deklarasi extra omnes yang menandai bahwa seluruh orang, selain para Elektor Kardinal, harus keluar dari Kapel Sistina. Para Kardinal ini kemudian dikunci di dalam Kapel Sistina untuk menentukan Paus yang baru. Selama prosesi Konklaf berlangsung, mereka akan tinggal di Domus Santae Martae dengan tidak mempunyai akses untuk berkomunikasi dengan orang di luar ruangan.
Untuk mendapatkan seorang Paus baru, seluruh Kardinal yang hadir akan memberikan suaranya sebanyak empat kali dalam sehari. Selama prosesi Konklaf berlangsung, para panitia pemilihan akan mengumumkan hasilnya melalui asap yang keluar dari cerobong Kapel Sistina. Asap putih yang keluar dari cerobong menandakan bahwa telah ada Paus baru yang terpilih. Setelah itu, seorang pejabat akan mengumumkan “Habemus Papam” atau berarti “Kita memiliki Paus” di hadapan publik.
Paus baru yang terpilih kemudian diperkenalkan di hadapan publik dari balkon Basilika Santo Petrus. Paus yang terpilih ini mengumumkan nama kepausannya dengan mengenakan jubah putih tradisional. Tidak hanya itu, Paus baru yang terpilih juga akan memberikan berkat Urbi et Orbi, sebuah berkat apostolik dari Paus yang berarti “untuk kota (Roma) dan untuk dunia”. (FDS)